Pada hari selasa tanggal 26 November 2024 dalam rangka memperingati Maulid Nabi, Masjid Al Munawaroh di kompleks Pesantren Luhur Ciganjur kembali dipadati oleh umat muslim yang rata-rata berasal dari kalangan ibu-ibu yang datang dari berbagai wilayah. Kali ini, acara pengajian menghadirkan Mama Dede, salah satu dai terkenal tanah air yang mampu menarik perhatian publik.
Acara pengajian ini digelar atas hasil kolaborasi antara Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU), ibu-ibu di lingkungan Pesantren Luhur Ciganjur dan stakholder Yayasan Abdul Wahid Hasyim. Persiapan yang matang dan semangat gotong royong para panitia menjadikan acara ini berlangsung khidmat dan penuh makna.
Sejak siang, ratusan ibu-ibu dari berbagai organisasi dan komunitas telah memadati pelataran masjid. Mereka datang dari wilayah Ciganjur dan sekitarnya, dengan mengenakan busana seragam, melambangkan kekompakan kelompok masing-masing.
Pengajian dimulai pukul 13.00 WIB, dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan shalawat. Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti masjid yang kerap menjadi pusat kegiatan keagamaan ini.
Ketika Mama Dede memulai pengajian, antusiasme jamaah semakin terasa. Dalam gaya khasnya yang santai namun mengena, Mama Dede membahas pentingnya menjaga hati dan menghindari amarah.
“Jangan mudah tersulut emosi. Ketika kita marah, yang rugi bukan hanya orang lain, tetapi diri kita sendiri. Apa yang kita lakukan dalam emosi, sering kali membawa penyesalan. Betul? ” tanya beliau kepada jamaah yang serempak disambut dengan teriakan “Betul…”
Di tengah pengajian, Mama Dede menciptakan suasana yang lebih interaktif. Ia meminta beberapa jamaah untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an tertentu. Suasana belajar yang intim ini membuat para jamaah semakin terlibat.
“Kalau kita membaca Al-Qur’an, jangan hanya melihat hurufnya. Pahami juga artinya, karena Al-Qur’an adalah panduan kita menjalani hidup,” pesan Mama Dede kepada jamaah yang khidmat mendengarkan.
Salah satu jamaah, ibu Fatimah yang datang bersama rombongan IPPNU, mengungkapkan kesannya terhadap pengajian ini. Ia mengaku sangat terkesan dengan sesi membaca Al-Qur’an yang dipimpin langsung oleh Mama Dede. “Rasanya seperti kembali belajar, tetapi dengan suasana yang hangat. Beliau benar-benar menunjukkan bahwa mengaji itu bukan sekadar ritual, tetapi juga pembelajaran yang membawa manfaat untuk kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Panitia acara, Ibu Juju, menyampaikan harapannya agar pengajian seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin. “Kami sangat berterima kasih kepada Mama Dede yang telah berkenan hadir. Insya Allah, kegiatan ini tidak hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga mempererat tali ukhuwah Islamiyah di antara kita semua,” ujarnya.
Pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Mama Dede. Suasana haru menyelimuti masjid saat ratusan jamaah mengangkat tangan, memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.